NASA Temukan Air di Asteroid Bennu, Bisa Jadi Tanda Kehidupan Alien Pertama!


INDONESIA KUAT
 - Penemuan terbaru dari NASA benar-benar mengguncang dunia sains! Lembaga Antariksa Amerika Serikat ini mengungkapkan bahwa mereka telah menemukan jejak air di luar angkasa, dan yang lebih mengejutkan, bisa jadi ini adalah tanda kehidupan alien pertama yang pernah ditemukan.

Dalam misi OSIRIS-REx, NASA berhasil mengambil sampel dari asteroid Bennu. Dari sampel tersebut, para peneliti menemukan sisa-sisa senyawa yang tertinggal akibat penguapan air cair. Tim McCoy, penulis utama penelitian yang juga berasal dari Museum Sejarah Alam Nasional Smithsonian, menyebutkan bahwa beberapa material yang ditemukan tersebut belum pernah mereka temui sebelumnya.

Apa yang ditemukan? Senyawa-senyawa itu ternyata berasal dari endapan penguapan larutan air garam, sebuah larutan air yang memiliki konsentrasi garam yang sangat tinggi. “Beberapa mineral ini sebenarnya mengandung air dalam struktur kristalnya. Dan seperti yang kita tahu, cairan paling melimpah di alam semesta adalah air,” ungkap McCoy, seperti dikutip dari Popsci, Sabtu (1/3/2025).

Salah satu senyawa yang ditemukan di Bennu adalah natrium karbonat, diikuti oleh 11 senyawa lainnya yang terperangkap dalam larutan air garam dan mengendap saat air menguap. Temuan ini memberikan petunjuk bahwa pada suatu waktu, ada air cair di tempat asal asteroid Bennu, yang diperkirakan berasal dari asteroid induknya. Asteroid induk ini sangat besar sebelum hancur menjadi potongan-potongan kecil sekitar 65 juta tahun lalu.

Para peneliti percaya, asteroid induk Bennu terbentuk dari es yang kemudian mencair akibat panas dari regolith asteroid selama ribuan tahun. Penguapan air dan kehancuran asteroid inilah yang akhirnya meninggalkan sisa-sisa senyawa yang kita temui pada asteroid Bennu saat ini.

Temuan ini membuka kemungkinan bahwa air garam bisa menjadi petunjuk pertama bagi adanya kehidupan, atau setidaknya tanda-tanda kondisi yang mendukung perkembangan kehidupan. Tim peneliti juga memperkirakan bahwa kondisi serupa bisa ditemukan di tempat lain di alam semesta, seperti di Enceladus (bulan Saturnus) dan Ceres (dari Mars).

Lebih dari itu, keberadaan senyawa es yang ditemukan ini memberikan petunjuk tentang asal-usul asteroid induk Bennu. McCoy menjelaskan bahwa asteroid tersebut berasal dari luar "garis salju" Tata Surya, yaitu wilayah yang terletak cukup jauh dari matahari sehingga suhu di sana cukup rendah untuk menjaga air tetap dalam bentuk es.

“Fakta bahwa asteroid induk Bennu mengandung es menunjukkan bahwa ia terbentuk di luar garis salju Tata Surya,” tambahnya. Garis salju sendiri adalah wilayah di mana suhu berada di bawah titik beku air, sebuah wilayah yang sangat penting dalam pembentukan sistem tata surya kita.

Posting Komentar

0 Komentar